Pentas Produksi 2016 : "L = Angka + h"

Sabtu malam (10/9) kemarin, Study Teater HOHA kembali menggelar Pentas Produksi di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah. Pentas Produksi ini diadakan setiap tahun sebagai bentuk karya dari Study Teater. “Kalau teater itu tujuannya memang berlatih untuk menampilkan apa yang sudah kita latihkan,” begitu kata Fina Anjani, pimpinan Pentas Produksi 2016.

Kali ini, lakon yang dipentaskan berjudul “L = Angka + h” dengan naskah orisinil karya Study Teater sendiri. Menurut Fina, L = Angka + h bercerita tentang sebuah keluarga yang harus melalui beberapa “langkah” terlebih dahulu sebelum bayi mereka lahir.

Persiapan pentas produksi ini cukup lama, karena sudah dimulai sejak bulan Juli yang lalu. Selain naskah, Study Teater juga menggarap sendiri dekorasi, properti, musik, kostum, dan riasan para pemain dengan hanya dibantu beberapa alumni. Persiapan pentas produksi ini berbeda dengan tahun-tahun lalu, karena kali ini Study Teater juga harus menyiapkan naskah. Biasanya Study Teater mengambil naskah dari penulis-penulis terkenal.

Untuk pelaksanaannya bisa dibilang cukup lancar, dengan penonton yang memenuhi Teater Arena TBJT. Bahkan ada beberapa penonton dari luar kalangan SMAN 3. Lakon yang dibawakan oleh para aktor dan aktris yang sebagian besar berasal dari kelas 11 ini berhasil memancing gelak tawa penonton dengan guyonan yang disisipkan di beberapa adegan. Sayang makna dari sandiwara ini belum bisa ditangkap sepenuhnya oleh sebagian penonton, sehingga terjadi penafsiran makna yang berbeda-beda. Salah satu penonton, Clarissa, berkata bahwa lakon tersebut menceritakan tentang seorang anak yang ada di dunia yang berbeda dengan orangtuanya, kemudian ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa anak tersebut akan lahir. Sedangkan menurut Kalin, penonton yang lain, sandiwara ini bercerita tentang manusia yang selalu melangkah, yang akhirnya akan selalu kembali ke titik nol. Juga tentang manusia yang kurang memperhatikan orang lain, saat dia menghilang baru dicari. Tetapi kedua penonton ini sama-sama berpendapat bahwa pentas produksi tahun ini bagus dilihat dari berbagai sisi, walaupun memang penontonnya tak sebanyak tahun lalu. “Penghayatan tokohnya sendiri bagus, selain itu tokoh-tokohnya lucu dalam bawain perannya jadi nggak bosan. Lighting sama lagu-lagu dari pemusik juga bagus,” begitu kata Kalin. “Propertinya juga menarik, apalagi make-up-nya,” Clarissa menambahkan.






Copyright © 2008-2015 WIKARYA SMA NEGERI 3 SURAKARTA. All rights reserved.