Seminar IAAS UNS Youth Agricareture Goes to School


Hai, Sobat Wiks! Gimana nih kabar kalian? Pada Senin, 25 September 2022 kemarin, Wikarya berkesempatan meliput acara seminar dari mahasiswa-mahasiswi International Association of Agricultural Students (IAAS) UNS. Youth Agricareture (YACT) Goes to School ini diadakan di ruang Audio Visual SMA Negeri 3 Surakarta, Kampus Kerkoff. Acara ini berlangsung dari pukul 09.30 - 11.30. Acara yang diikuti oleh perwakilan siswa dari beberapa kelas ini membahas mengenai  local products for sustainable living atau cara hidup berkelanjutan yang tidak membahayakan lingkungan dengan memanfaatkan produk lokal. Tujuan diadakannya acara ini, selain untuk menambah wawasan anak muda mengenai sustainable living, acara ini juga bertujuan menambah pengetahuan mengenai produk lokal yang dapat dimanfaatkan untuk menerapkan sustainable living. Acara ini juga diadakan untuk menambah minat anak muda mengenai bidang pertanian.



Acara ini dimulai dengan pembukaan dan sambutan oleh Bp. Agung Wijayanto, S.Pd., M.Pd. selaku kepala sekolah SMA Negeri 3 Surakarta, kemudian dilanjutkan dengan doa bersama. Acara kemudian dimulai dengan penyampaian materi pertama oleh Kak Lisannawati Dian Nirbayati yang merupakan perwakilan dari PHP2D IAAS LC UNS. Sebagai narasumber, Kak Dian memberikan informasi mengenai sustainable living dan apa saja prinsip sustainable living. Sustainable living memiliki empat prinsip yaitu, meminimalisir limbah, mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, menjaga kualitas ekosistem dan lingkungan, serta menggunakan sumber daya ekosistem secara bijak. Penerapan prinsip-prinsip tersebut dapat dilakukan dengan menciptakan produk sustainable food, pemanfaatan energi yang berkelanjutan, dan lain-lain. 



Salah satu produk yang diciptakan dari bahan lokal sebagai bentuk implementasi sustainable living adalah benalu teh. Kak Dian menyebut teh benalu ini sebagai Inovasi Produk dari Si “Perenggut Nutrisi”. Teh yang terbuat dari benalu ini sebenarnya sudah sering dimanfaatkan, namun pemanfaatannya hanya sebagai campuran dalam wedang uwuh. Melalui inovasi produk, benalu teh ini kemudian dimanfaatkan lebih jauh. Benalu teh sebetulnya memiliki banyak potensi karena kandungan komponen bioaktifnya yang melimpah.


Setelah penyampaian materi pertama dari Kak Dian, acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi kedua dari Kak Dzulfaqqor. Materi yang disampaikan Kak Dzulfaqqor membahas lebih jauh mengenai lingkungan. Melalui materinya, Kak Dzulfaqqor mengajak kita sebagai pemuda untuk lebih menjaga alam. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kepedulian kita dengan menghargai alam dan sumber dayanya, mensyukuri nikmat Tuhan Yang Maha Esa atas diversitas ekosistem yang kita miliki, dan lain sebagainya. Kak Dzulfaqqor juga mengajak kita membahas mengenai brand awareness atau kesadaran merek. Brand awareness ini sangat penting karena merupakan ciri khas suatu merek sehingga membuat merek kita lebih mudah diingat dan dikenal oleh konsumen. Salah satu contohnya seperti Teh Si “Perenggut Nutrisi” yang mempunyai ciri khas sebagai produk inovasi sustainable living. 




Setelah penyampaian materi dari dua narasumber, sesi berikutnya yaitu Focus Group Discussion (FGD) yang dilakukan oleh peserta. Peserta didampingi oleh satu mahasiswa dari IAAS UNS akan mendiskusikan pendapat mereka mengenai materi-materi yang telah disampaikan, lalu mempresentasikannya.Seminar ini kemudian ditutup dengan sesi foto bersama dan doa. Di akhir sesi penutupan, peserta diminta untuk mengucapkan dengan lantang jargon IAAS yaitu “Think globally, act locally”.



Nah, Sobat Wiks, sekian yang bisa kita bahas mengenai YACT Goes to School. Semoga dengan adanya seminar ini dapat meningkatkan minat dan wawasan kita mengenai lingkungan dan produk lokal. Sampai bertemu lagi!


Copyright © 2008-2015 WIKARYA SMA NEGERI 3 SURAKARTA. All rights reserved.