Penerimaan Tamu Ambalan 2014


                SMA Negeri 3 Surakarta mengadakan acara Kemah PTA ( Penerimaan Tamu Ambalan ) pada hari Sabtu-Minggu, 13-14 September 2014. Acara diadakan di Bumi Perkemahan Rama & Shinta, Kompleks Prambanan, Klaten dan diikuti oleh seluruh siswa kelas X baik Reguler, maupun Akselerasi. Acara diawali dengan apel pagi sebelum pemberangkatan di Halaman SMA Negeri 3 Surakartapada pukul 7.30. Kemudian pada pukul 7.00 seluruh peserta diberangkatkan bersama sebagian panitia dan pembimbing menggunakan bus. Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam dan para peserta tiba di Bumi Perkemahan sekitar pukul 8.00.Setelah semua peserta tiba, para peserta mengikuti upacara pembukaan Kemah PTA yang ditandai dengan dbukanya pusaka adat oleh Dewan Ambalan. Setelah upacara selesai para peserta mendirikan tenda dan memasak air minum untuk sangga masing-masing.


                Acara diteruskan dengan Ishoma dan dilanjutkan Pentas Seni oleh masing-masing kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Pentas Seni ini kebanyakan diisi dengan persembahan lagu dan ada beberapa penampilan menarik dari beberapa kelompok, seperti ada kelompok yang menampilkan “Goyangan Nenek Seksi”  yang mampu menyedot perhatian dan menimbulkan gelak tawa seluruh peserta Kemah PTA.  Acara Pentas Seni ini ditutup dengan penampilan dari para Dewan Ambalan yang menyanyikan beberapa buah lagu.

                Para peserta kemudian beristirahat sekaligus bersiap-siap untuk  acara selanjutnya dan memasak untuk makan malam mereka. Kemudian, pada pukul 18.30 para peserta dikumpulkan untuk diberangkatkan menuju lokasi pertunjukan Sendratari Ramayana. Sekitar pukul 19.00 para peserta tiba di lokasi dan menempatkan diri di lokasi yang telah dipesan oleh painitia. Acara Sendratari ini dimulai pada pukul 19.30, pertunjukan ini berceritakan tentang kisah Ramayana dimana kisah ini berceritakan tentang kisah bagaimana seorang Rama berusaha merebut istrinya, Shinta dari tangan seorang raja negeri raksasa bernama Rahwana. Pada cerita ini Rama dibantu oleh Lesmana, adiknya kemudian, Hanuman, seekor ksatria kera putih, dan para pasukan kera. Pertarungan Rama dan Rahwana berhasil dimenangkan Rama dimana Rama berhasil membunuh Rahwana dengan menggunakan panahnya. Pertunjukan ini dibantu dengan efek lighting yang memukau dan efek asap serta adanya api sungguhan yang membuat penonton sangat terkesan. Acara ini selesai pada pukul 21.30 dan diselingi jeda 1 kali. Setelah acara selesai, para peserta kembali ke lokasi Bumi Perkemahan untuk beristirahat.

                Keesokan harinya, pada sekitar pukul 04.00, para peserta dibangunkan untuk bersiap-siap acara selanjutnya, ibadah sholat Subuh bagi yang beragama Islam dan memasak untuk sarapan pagi mereka. Sekitar pukul 05.30, sebagian peserta diminta untuk mengikuti senam pagi dan sebagian lainnya diminta untuk membongkar tenda. Setelah selesai membongkar tenda dan senam pagi, para peserta kemudian berkumpul menggunakan baju olahraga untuk diberangkatkan mengikuti kegiatan tracking. Kegiatan ini menempuh perjalanan total kira-kira 5 kilometer untuk pulang dan berangkat. Rute diawali dengan pos pemberangkatan dimana setiap sangga diminta untuk lapor dan menyanyikan yel-yel mereka. Setelah pos tersebut, para peserta menyusuri jalan raya menuju jalan raya antar provinsi. Kemudian, mereka menyeberangi jalan raya antar provinsi untuk sampai ke pos selanjutnya. Pos kedua terletak kira-kira 800 meter dari jalan raya antar provinsi, namun para peserta cukup mengikuti jalan raya untuk sampai ke pos kedua. Di pos kedua, setiap sangga yang datang diminta untuk lapor dan menjawab pertanyaan tentang pengetahuan umum Pramuka denga waktu yg telah ditentukan. Setelah mereka selesai di pos kedua, para peserta melanjutkan perjalanan menuju pos ketiga. Untuk sampai ke pos ketiga para peserta dapat mengikuti rute yang telah ditentukan dimana sebagian rutenya hanya perlu mengikuti jalan raya yang kemudian masuk ke dalam daerah pemukiman penduduk. Pos ketiga terletak sekitar 400 meter masuk ke daerah pemukiman penduduk dari jalan raya. Di sepanjang rute pemukiman penduduk ini peserta disuguhi dengan suasana khas pedesaan. Ketika sampai di pos ketiga, peserta diminta untuk lapor serta menjawab pertanyaan sandi morse yang diberikan Dewan Ambalan. Setelah selesai di pos ketiga, peserta kemudian menuju pos keempat yang terletak di kaki bukit yang nantinya  akan menjadi jalur setelah pos keempat. Di pos keempat ini peserta diminta memecahkan sandi kotak yang telah disediakan panitia. Setelah pos keempat, peserta diminta menaiki anak tangga mendaki bukit yang cukup terjal. Di atas bukit tersebut terdapat pos kelima. Di pos ini peserta diminta duduk membentuk lingkaran dengan posisi tangan seperti bermain permainan domikado, kemdian pada setiapa tangan diberi gula oleh panitia, setelah itu setiap pesrta diminta memakan gula yang berada di tangan temannya dengan cara menjilat sampai gula tersebut habis. Peserta kemudian disuruh kembali ke bumi perkemahan melalui jalur yang telah ditentukan panitia. Jalur tersebut hanya tinggal mengikuti jalan beraspal saja. Setelah memasuki Kompleks Prambanan, para peserta diarahkan menuju pos terakhir dimana di pos tersebut para peserta diminta melewati sebuah kolong yang berada di parit. Klong tersebut sangat sempit dan hanya dapat dilewati dengan posisi tidur sehingga mau tidak mau para peserta harus rela badannya basah terkena air di parit. Setelah pos terakhir tersebut, para peserta kembali ke lokasi bumi perkemahan untuk mengganti pakaian dan bersiap-siap pulang.

                Sekitar pukul 13.00 para peserta sudah mengganti pakaian mereka dengan seragam pramuka untuk pulang dan pada waktu itu juga panitia membagikan konsumsi makan siang untuk para peserta. Sekitar pukul 13.30, para peserta mengikuti upacara penutupan Kemah PTA pada tahun ini. Acara ditutup ditandai dengan ditutupnya pusaka adat oleh Dewan Ambalan.  Kemudian pada pukul 14.00 para peserta sudah menaiki bus mereka masing-masing untuk kembali ke Solo. Para peserta kemudian tiba di SMA Negeri 3 Surakarta lokasi Kerkoff sekitar pukul 16.00.

                Acara Kemah PTA tahun ini mendapat respon bermacam-macam dari para peserta, ada yang berkata seru, capek, menyenangkan, dan lain-lain. “Persiapannya susah, terus kendala-kendala yang kita hadapi adalah pemilihan tempat yang terlalu di area kota sehingga kurang dapat sensasinya sama jumlah panitia yang terlalu sedikit dan pembagian tugas kurang merata untuk setiap panitia,” ujar salah seorang panitia yang enggan disebut namanya. “Pesan buat PTA tahun depan kalau pilih tempat di daerah pedesaan aja,” tutupnya.
Copyright © 2008-2015 WIKARYA SMA NEGERI 3 SURAKARTA. All rights reserved.