Pentas Produksi Study Teater : Mega-Mega
Sabtu(6/9) Study Teater HOHA SMAN 3 Surakarta sukses menjalankan
progam kerja utamanya yaitu pentas produksi yang disutradarai oleh Abimantrana
salah satu alumni SMA N 3 Surakarta dengan lakon-lakon Mega-Mega. Naskah ini
ditulis oleh Alm. Arifien C. Noer. “Mega-Mega yang berkonsep surelisme dan
realisme ini ingin menyampaikan
bagaimana kehidupan orang kurang mampu dan juga gimana caranya kita mau
berusaha jika kita ingin mendapatkan uang yang cukup.” Begitu Abi Mantrana
menyampaikan ketika ditanya pesan yang dapat kita ambil dari lakon Mega-Mega
ini.
Maulida Abdillah F salah satu siswi SMA N 3 Surakarta yang menonton
pentas produksi HOHA kali ini mengaku tidak puas dengan penampilan mereka. Ia
melanjutkan “Aku gak bisa nangkep esensi ceritanya, relasi hubungan
musikalisasi puisi sama isi ceritanya itu apa. Tapi aku bisa nangkep
nilai moral kalau mau punya uang ya harus berusaha gak cuman percaya sama
kemenangan lotre.” Selain siswa-siswi SMA N 3 Surakarta, Teater Arena Taman
Budaya Jawa Tengah juga dipenuhi oleh penonton dari luar SMA N 3 Surakarta
seperti contohnya Finda dan Ovi yang berpendapat “Kalau dilihat dari antusiasme
penonton sih lebih bagus penpro tahun lalu. Ya buktinya tadi beberapa
penonton udah pada keluar gitu sebelum pentas selesai.” Mereka juga mengaku “Gak
bosenin sih tapi alurnya susah ditangkep gitu jadi aku gak tahu
nilai moral yang ada itu apa. Buat Study Teater HOHA semoga penpro kayak
gini ga pernah bolong, makin banyak yang nonton, dan makin sukses
tentunya.”
Setting
yang diandaikan di Alun-Alun Jogja dengan keberadaan pohon beringin di tengah
panggung itu berhasil menyita perhatian penonton. Nabila Kinantia mengaku Ia
puas dengan hasil usaha HOHA karena HOHA telah menyiapkan dari kostum, setting,
sampai make up pemain HOHA sejak 4 bulan yang lalu. “Buat HOHA terus
berkarya karena karya yang terbaik adalah karya selanjutnya.” begitu Nabila
Kinantia mengakhiri wawancara. Shelma sebagai lakon mak’e merasa lega
dan senang bisa menunjukkan karya SMA N 3 Surakarta ke publik. “Suka dukanya
itu bagi waktunya, karena aku udah kelas 12. Harus bagi waktu les sama
latihan. Sukanya ya gini kalau udah pementasan. Harapannya semoga
makin produktif mulai dari lomba,
festival, sampai penpro kayak gini.”