Event : 33 Tahun Studi Teater SMAGA | AA II UU
Teater SMA Negeri 3 Surakarta baru saja
berumur 33 tahun tepat pada 18 Januari 2014 kemarin. Berhubungan dengan itu
HOHA mengadakan pentas produksi dengan lakon AA II UU. Acara yang dimulai pada
pukul 20.00 WIB di Teater Arena Taman Budaya Jawa Tengah ini dihadiri oleh
sekitar 300 orang baik siswa-siswi smaga, alumni smaga, wali murid para pemain,
dan dari kalangan luar sekaligus. Penjualan tiket dibuka pada jam 18:00 WIB di
depan Teater Arena. Antusias para penonton pun luar biasa. Ada sekitar 200
tiket yang diobral dengan harga Rp 10.000,00 secara OTS(On The Spot) atau
langsung di tempat dan 100 tiket pre-sale dengan harga Rp 8.000,00. Ada
kurang lebih 38 pemain baik peran utama maupun peran pembatu.
Lalu AA II UU ini bercerita tentang apa sih?
Bagi kalian para pelajar SMA yang lagi bingung memilah-milih jurusan kuliah
yang cocok pasti nyesel gak nonton AA II UU. Singkat cerita lakon UU
sejak kecil bercita-cita sebagai ahli sejarah karena ketertarikannya pada
cerita dongeng-dongeng yang Ia dengarkan dari ibunya. Tetapi di lain sisi sang
Ayah tidak menyetujui berbeda dengan ibunya yang selalu mendukung kemauan
anaknya. Di mata ayahnya jurusan sejarah tidak penting yang penting adah bisnis
dan dagang yang bisa menghasilkan uang. UU pun mengunci di kamar dan mogok
makan. Semua anggota keluarganya mulai dari ayah, ibu, tante, om, AA dan II
sang kakak, dan sampai pembantunya pun bingung dibuat oleh tingkah UU. UU pun
menghilang dan semua bingung. Bantuan dukun pun digunakan untuk mencari UU. UU
hanya ingin kemauannya direstui. Akhir cerita UU dibolehkan untuk kuliah
jurusan sejarah. Kostum yang digunakan para pemain pun sangat eye-catching.
“Sebenarnya, kostum ini hanya diperoleh dari kantong belanja disobek menjadi
persegi panjang lalu dirancang menjadi beragam model. Modelnya pun gak
bener-bener kayak baju. Modelnya bebas-bebas aja karena ini konsepnya sureliasme
jadi kayak di wonderland ceritanya. Kalau yang pantonim temanya
joker.” Shinu Patridana, sebagai pemeran dukun mengutarakan demikian pada kami.
Hambatan dari Shinu Patridana sendiri ialah Ia tidak bisa banyak melakukan
latihan kalaupun latihan itu harus sembunyi-bunyi mengingat Ia sekarang
menjabat sebagai ketua OSIS. “Sukanya pas latihan banyak. Dukanya ya mungkin
kadang waktu serius banyak yang rame dan gak fokus. Cara ngatasinya
ya Sutradara Mas Bayu yang mengambil alih atau kita briefing
bareng-bareng.” Shinu pun menambahkan.
Untuk mempersiapkan pentas produksi yang
telah sukses mencuri perhatian ini diperlukan waktu 3 bulan penuh latihan tanpa
henti. Sang sutradara Bayu AS mengaku puas akan penampilan para pemain yang
luar biasa membanggakan. Bayu AS mengaku tidak ada hambatan yang terlalu berat
untuk pentas produksi kali ini. Latar belakang mengangkat karya Alm. Arifien C.
Noer karena ini cocok bagi siswa-siswi SMA. Arifien C. Noer ini penulis
terkenal semasa hidupnya. Dhea, Anita, Bela sebagai penonton merasa terhibur
dengan penampilan para pemain. Para pemain dianggap oleh mereka bagus-bagus
dengan membawakan karakternya masing-masing. “Yang dipetik dari cerita ini sih
orang tua harus dukung segala keinginan anaknya sesuai dengan minat dan
bakatnya. Tidak malah memaksakan kehendak anaknya. Dan kalau punya cita-cita
berusaha sekeras mungkin mewujudkannya.” Dea pun menjawab apa yang menjadi
pelajaran setelah menonton pentas produksi HOHA.
Menyadari bahwa HOHA telah berumur 33
tahun kami pun menanyakan harapan HOHA untuk kedepannya. Inilah jawaban mereka
dari mulai sutradara, penonton, dan pemain.
“Semoga semakin solid dan banyak yang
nonton setiap pentas produksi seperti AA II UU ini yang paling sukses banyak
penonton.” -Penonton
“Makin kreatif, makin baik, dan bisa
terus belajar dari study teater.” –Sutradara
“Sebelum ada HOHA ini, ada teater juga di
smaga sebelumnya tapi telah mati dan gak diketahui sejarahnya.
Harapannya ya kita bisa nemuin arsip-arsip mereka lagi biar kita tahu
sebenarnya kita ini angkatan keberapa.” –Pemain