Aksen XX "ARTVENTURE"
Hi, Sobat Wiks! Kita kembali membawa reportase dari event yang
diadakan di smaga nih. Yap benar! Smaga lagi disibukkan dengan berbagai
macam event mulai dari CS2, AKSEN XX, dan Go Green II. Tapi kali ini
kita mau membahas tentang AKSEN XX. Apa sih AKSEN itu? AKSEN adalah kependekan
dari Ajang Kreasi dan Seni, jadi ini seperti pentas seni gebrakan smaga. Acara
tahunan ini kemarin digelar pada tanggal 19 Desember 2013 berlokasi di Smaga
Kerkoff. Panggung yang begitu megah telah dipersiapkan untuk mengisi acara
mulai dari jam 7:30-16:30. Acara yang dipandu oleh dua MC, yaitu Lidya
Rachmawaati dan Fadhil Fahri ini dibuka untuk siswa, guru, staff dan karyawan smaga, dan juga alumni
tentunya. MC menambahkan “Acara ini dari smaga, oleh smaga, dan untuk smaga.”
Berbeda dengan tahun lalu yang acara AKSEN ini dibuka untuk umum(ekstern) dan
diadakan di Lapangan Kota Barat. Tema AKSEN XX kali ini adalah Art Venture
yang bermaksud dan bertujuan AKSEN XX kali ini untuk mengeksplor lagi
bakat-bakat para siswa khususnya di bidang seni baik dari musik, tari, lukis,
dsb. Stand-stand makanan juga disediakan untuk meramaikan AKSEN XX kali ini.
Dengan berbagai macam hambatan seperti halnya biaya yang semakin menipis acara
ini tetap diadakan begitu kata Brilly, Ketua Pelaksana.
Prosesi masuk ke smaga cukup unik. Di gerbang utama peserta disapa
dengan rumbai-rumbai tali raffia warna hijau dan berbagi macam tongkat yang
disimpul macam bentuk. Siswa pun mengantri guna diabsen. Lalu dicap gambar logo
smaga. Para siswa dicap dibagian leher begitu pun siswi yang tidak menggunakan
jilbab. Sedangakan siswi yang berjilbab dicap pada bagian telapak tangan. Lalu peserta menaiki tangga. Dan para
perwakilan dari subsie teater telah di make up sebaik mungkin layaknya
hantu-hantu seperti suster ngesot, kuntil anak, drakula, dsb. Pembukaan dari
AKSEN XX tak kalah unik. Ketua OSIS sekaligus perwakilan dari subsie teater,
Shinu Patridana mengendarai motornya menuju panggung ceria dan seketika memulai
dramanya sebagai seorang pendemo. Lalu Pak Makmur Sugeng, kepala sekolah SMA 3
Surakarta turun dari becak dan seolah-olah sebagai pemimpin negara yang
menyampaikan pidatonya tak lain sambutannya. Sambutan kedua disampaikan oleh
ketua pelaksana. Acara pun diresmikan dengan melepas gerombolan balon tiup ke
udara. Dan dibuka oleh tim panduan suara kesenian nasional smaga. Sementara itu
diadakan perlombaan handycraft dari stik es krim di kelas XII IPA 4 dan
XII IPA 5 dari jam 9:30-12:00.
Hujan tak jadi halangan acara pun dilanjutkan dengan penampilan para
pemenang ASEP. ASEP apa lagi itu? ASEP (Ajang Seni dan Pertunjukan) adalah
suatu ajang yang melibatkan perwakilan per kelas untuk mengirimkan video mengenai
seni musik yang dikemas sekreatif mungkin tetapi tidak boleh dengan formasi
band. Bebrapa guru pun turut menjadi juri untuk menentukan siapa pemenangnya.
Setelah itu, penampilan band dari smaga pun tak lupa seperti halnya sixsense
band yang mengaku senang dan bangga tampil terakhir kalinya untuk smaga.
Sixsense melakukan latihan H-6 AKSEN XX. Kesan sixsense untuk AKSEN XX kali ini
adalah “Sudah lebih baik dari kemarin karena ini intern jadi tujuan dari
acara ini malah lebih tercapai.”
Acara dihentikan selama 25 menit untuk melaksanakan ibadah shalat
dzuhur sekaligus istirahat. Setelah istirahat selesai acara pun dilanjutkan.
Siang hari semakin seru dengan adanya goyang Caesar dan oplosan. Para
siswa maju ke depan panggung untuk bergoyang bersama. Lalu, dilanjutkan dengan
tampilan dari anak-anak kesnas. Mulai dari karawitan, tari jawa, dan modern
dance. Salah satu performer dari kesnas yaitu Bella, XI IPA 1
menyiapkan untuk AKSEN XX ini selama 3 minggu. “AKSEN itu untuk mengembangkan
bakat anak smaga sekaligus menghibur teman-teman karena habis UAS sekaligus
untuk alumni. Buat kedepannya semoga semakin berkembang dan lebih baik.” Nah
ini yang ditunggu-tunggu yaitu pengumuman pemenang untuk lomba ASEP, fotografi,
dan handycraft. Pemenang untuk lomba ASEP adalah XII IPA 4 karena sangking
kocaknya. Pemanang handycraft adalah dari kelas XII IPA 5. Dan pemenang
lomba fotografi dari kelas XI IPA 1. Setelah itu ada penampilan band luar. Guest
star kali ini adalah Jeoparadise, Solo Jazz Society, dan Bengawan Symphony
Orchestra(BSO). Jeoparadise mengutarakan pendapat untuk AKSEN XX kali ini
adalah rundown yang diberikan kurang terorganisir dan mengalami kemunduran
dari jadwal sebelumnya tetapi tetap
keren. “Saya berharap AKSEN kedepannya mengundang kami kembali, makin bagus,
dan on time.” sang vokalis
menambahkan. Penampilan dari BSO menjadi penutup acara AKSEN XX kali ini. BSO
yang telah banyak mengisi acara di Solo ini melakukan latihan selama 4 hari.
“Untuk kedepannya semoga ada kolaborasi dengan SMA lain dan ada inovasi baru.”
begitu sang pembina BSO, Pak Ferri menambahkan di akhir wawancara.