Duo Gitaris Folk Pop Warnai AKSEN XVIII

AKSEN 2011 yang menghadirkan Endah N Rhesa sebagai guest star ini telah mendulang kesuksesan. Tebukti dengan antusias penonton yang sangat besar didukung dengan aksi panggung band-band pendukung yang sangat keren.

Nah, kali ini, Wikarya berkesempatan untuk mewawancarai Endah N Rhesa sebelum mereka manggung untuk AKSEN 2011. Mereka cukup senang saat diundang ke Solo. Karena sebelumnya Endah N Rhesa belum pernah menggung di acara pensi sekolah, dan ini adalah kali pertama mereka manggung di Solo. Saat ditanya soal persiapan untuk tampil di AKSEN 2011, duo akustik gitaris ini mengungkapkan bahwa mereka hanya melakukan latihan-latihan rutin seperti biasa, dan menyiapkan kejutan-kejutan kecil untuk AKSEN 2011. Jadi, bisa dibilang hampir tidak ada persiapan khusus. “Ternyata band-band Solo bagus-bagus, keren, penontonnya juga tertib, bisa menghargai genre music yang beragam disini” ungkap Endah mengenai band-band pendukung AKSEN 2011.

Sedikit melenceng dari AKSEN 2011, dan bicara soal album pertama mereka yang dirilis tahun 2009 lalu, Endah sempat mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi. Seperti kendala lagu yang berbahasa inggris, penerimaan masyarakat terhadap musik bergenre folk pop, dan kendala media publikasi. “Tapi syukurlah, album kami bisa diterima dengan baik oleh pasar,” ujar Rhesa.

Endah N Rhesa juga sedikit bercerita tentang pengalaman-pengalaman mereka manggung di luar negeri. Sejauh ini, Endah N Rhesa pernah tampil di Singapura, Malaysia, dan Australia. Dan baru-baru ini, mereka berkesempatan manggung di Kazakhstan dalam forum internasional bertajuk World Economic Forum. Kendala bahasa dan budaya yang berbeda menjadi sesuatu yang membuat mereka kesulitan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Dan saat ditanya bagaimana tips untuk menguasai pasar dengan genre musik jarang ada di Indonesia, Rhesa sedikit kebingungan menjawab nih, sobat wiks. “Kami cuma punya satu tujuan dalam bermusik, ‘kami hanya ingin bahagia’, udah, cuma itu,” ujar mereka kompak. (DNR/FBR)

AKSEN XVIII

Perayaan AKSEN XVIII yang belum lama di laksanakan pada tanggal 11 Desember 2011 lalu, telah mengundang banyak perhatian para penontonnya. AKSEN XVIII yang mengangkat tema Metamorf of Art Euphoria ini memang sangat berbeda dengan AKSEN sebelumnya, acara ini di selenggarakan di Taman Balekambang dengan Guest Star EndahNRhesa. Tidak hanya itu, acara ini juga di meriahkan dengan band-band Indie.

AKSEN XVIII ini dibuka dengan kirab yang mengenalkan seluruh subsie di SMAGA dengan mengelilingi Lapangan Manahan dan berakhir di Taman Balekambang. Dilanjutkan dengan penampilan perkusi dan paduan suara oleh subsie KESNAS. Setelah sambutan oleh ketua pelaksana dan wakasek SMAGA, AKSEN XVIII diisi oleh band-band SMAGA dan band-band indie seperti The Lost Atlantis, Descender, Paranoid Despire, Ranger Squad, Cranialincisored, Sweet Killer, dan banyak yang lainnya.

Menurut Ketua Pelaksana, Bayu Ari Sugiarto, persiapan untuk AKSEN XVIII ini sendiri memerlukan waktu 4 bulan. Meriahnya acara ini tidak luput dari beberapa kendala, seperti perijinan dan keuangan. Namun kendala itu masih bisa diatasi dengan usaha crew AKSEN XVIII dan Ketua Pelaksana. Menurut Bayu, AKSEN XVIII ini merupakan pelampiasan murid-murid kelas 3 setelah di buat pusing karena perijinan, dan membuktikan bahwa OSIS SMA N 3 Surakarta tidak vakum dan masih aktif.

Menurut Bima Panji siswa SMAGA kelas X-4 ini memiliki kesan AKSEN XVIII bintang tamunya cukup bagus. “Tempatnya nyaman, sayangnya diadakan pada hari minggu, jadi mengurangi hari untuk bepergian bersama keluarga. Kalau soal guest star, masih terlalu rock” begitu menurutnya. Pendapat lain juga di kemukakan oleh Mutiara kelas XI IS3 yang juga merupakan pengisi acara dalam AKSEN XVIII, menurut Mutiara AKSEN tahun ini bagus, karena diadakan di luar smaga. “Kelebihan AKSEN XVIII ini aliran lagu yang ditampilkan tidak hanya pop ada kolaborasi dengan aliran lain, kekurangannya kurang ontime acaranya, kesan untuk Guest Star sendiri kurang banyak bintang tamunya.” Tidak hanya siswa dan siswi smaga yang berpendapat, dari sekolah lain yang ikut menonton AKSEN XVIII, Ilham Yulidar siswa SMA N 4 Surakarta ini mengatakan kesannya terhadap AKSEN XVIII, “stan-stannya terlalu kecil, kurang bersih. Kelebihan dari AKSEN XVIII ini cukup ramai dan waktunya pas.”

“Semoga AKSEN selanjutnya lebih baik, dengan smaga sendiri yang menjadi Guest Starnya,” ujar Bayu saat ditanya menganai pesan mengenai AKSEN XVIII. (DAS/NBL/FDL)

Copyright © 2008-2015 WIKARYA SMA NEGERI 3 SURAKARTA. All rights reserved.